Dalam bercerita, perlukah kita menggurui?

Kuterobos hujan dengan hati kesal. Tak ingin aku menunggu lagi. Hampir 2 jam aku berdiri menunggunya Rio di sini.

“Phia, besok aku jemput ya! Tunggu aku!” ujarmu sebelum mengakhiri penbicaraan kita di ponsel tadi malam.

Entah sudah berapa puluh kali aku diperlakukanmu begini.

“Benar-benar keterlaluan,” umpatku kesal.

Hujan deras membasahi sekujur tubuhku. Kuterus berjalan, sambil sekali-kali menendang kerikil-kerikil kecil di jalanan.

Demikian Aling (kweklina) memulai cerpennya, “Seandainya, Kamu Dengar Penjelasannku!”. (Cerita lengkapnya dapat disimak di sini.) Berikut ini ulasanku. Baca lebih lanjut

Lowongan kerja Editor agama di penerbit Kelompok Mizan

Penerbit Hikmah (Kelompok Mizan) membuka peluang bagi mereka yang ingin berkarier di dunia buku. Dibutuhkan 2 Editor untuk buku agama populer dan buku agama referensial.

Persyaratan:
1. Sarjana lulusan S-1
2. Mampu berbahasa Arab dan/atau inggris
3. Bisa bekerjasama dalam tim dan bekerja dalam tekanan deadline
4. Memiliki mobilitas yang tinggi, kreatif, dan inovatif
5. Kirim lamaran, paling lambat 15 Desember 2008 sudah sampai di tujuan

Kirimkan lamaran ke:

GEDUNG MP BOOK POINT
JL, PURI MUTIARA RAYA NO. 72 CILANDAK BARAT, CIPETE
JAKARTA SELATAN, 12430

——–
Catatan: Informasi tersebut di atas berasal dari Chief-Editor Penerbit Hikmah, tadi pagi. Sudah Belum ada keterangan mengenai kapan paling lambat surat lamarannya. Setelah Nanti kalau ada informasi tambahan, saya akan menyampaikannya di sini di atas, dengan menambahkan persyaratan nomor lima.

Berbohong dengan Statistik by Mohammad Fauzil Adhim

Dariel Huff pernah menulis sebuah buku yang memukau, How to Lie with Statistic, bagaimana berbohong dengan statistik. Melalui buku ini, Huff menunjukkan bahwa statistik bisa–atau malah kerap kali–menjadi alat berbohong kepada publik yang sangat efektif. Sebagian lagi, statistik berbohong karena peneliti tidak cermat menganalisis. Peneliti gegabah mengambil kesimpulan. Tidak mencoba menyelami lebih jauh, apa yang ada di balik fakta.

Huff, kemudian menunjukkan berbagai peluang kebohongan. Kalau tidak hati-hati, kita bisa keliru menggunakan data. Kita telan mentah-mentah data yang disajikan beserta kesimpulannya. Padahal, banyak masalah yang perlu kita cermati lebih lanjut. Banyak pertanyaan yang harus kita ajukan secara cerdas.

Baca lebih lanjut

Cara Menyulap Cerita Biasa Menjadi Kisah Dramatis

Apa yang membuat cerita menjadi menarik? Apa yang memukau perhatian pembaca? Dramanya! Dramalah tongkat sihir yang dapat mengubah kejadian membosankan menjadi memikat. Dramalah yang membuat pembaca menjadi dahaga untuk mengharap dan mengharap lagi. Masalahnya, bagaimana cara “menyulap” cerita biasa (baik kisah nyata maupun cerita fiksi) menjadi kisah dramatis?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini hasil pembacaan M. Shodiq Mustika terhadap buku William Noble, Meramu Kisah Dramatis, terj. Sugeng Hariyanto dan Sukono (Bandung: MLC, 2006), Bab 1 dan 2, hlm. 17-45:

Baca lebih lanjut